Selasa, 31 Oktober 2017

SEJARAH PEMBANGUNAN DESA KOTAYASA : Bagian 1



Desa Kotayasa secara pasti sejak kapan berdiri sebagai sebuah Pemerintahan Desa sampai sekarang belum dapat digali keterangan yang pasti, namun demikian berdasrkan penelusuran kami terhadap para saksi-saksi sejarah yang secara turun temurun menceritakan kepada generasi berikutnya didapat kesimpulan sebagai berikut: Desa Kotayasa ada seirama dengan perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda, pada masa itu desa Kotayasa pernah dipimpin oleh beberapa Lurah diantaranya adalah Lurah Cak Bawa, Lurah Cak Truna, Lurah Bujang, dan Lurah Dipawikrama. Pada Periode ini tidak diperoleh keterangan yang pasti sejak kapan mereka menjabat dan sampai kapan mereka mengahirinya juga tentang kepemerintahanya. Pada tahun kurang lebih 1930-an barulah didapat perjalanan sejarah yang jelas. Pada saat itu sampai dengan tahun 1974 Desa Ketayasa ( nama saat itu) dipimpin oleh seorang Lurah yang bernama Ki Prodjo Tarmedjo. Pada saat pemerintahannya desa Ketayasa masih sangat sederhana bahkan masih seperti sebuah  ekeratonan jawa.  Hal ini dapat dilihat dari pusat pemerintahan yang berada di kediaman sang Lurah. Pada waktu itu Kotayasa sudah dibagi dalam tiga wilayah kadus yaitu : Ketayasa, Gelempang dan Genting,  Pada masa itu sekolah sekolah masih berada di rumah-rumah penduduk dan Pasar Kotayasa, yaitu pasar Tong Barang masih sangat sedrehana.  Pemerintaahan Ki Prodjo tarmedjo berahir pada tahun 1974 dan kemudian dilanjutkan oleh Lurah baru,yaitu oleh Bapak S Edy Sukirno.Lurah S. Edy Sukirno merupakan lurah hasil pilihan rakyat secara modrn pertama di Kotayasa, pada waktu itu masyarakat pemilih adalah para Kepala Keluarga bukan jiwa pemilih seperti sekarang ini, Dalam pemilihan yang diikuti oleh tiga orang tokoh masyarakat yaitu: Bapak Sampurno dengan tanda gambar teplok,Bapak Ardjo dengan tanda gambar Petromak dan  Bapak S.Edy Sukirno dengan tanda gambar Cangkul.
Load disqus comments

0 komentar