Minggu, 17 September 2017

Resensi Buku Filsafat Ilmu (Perspektif Barat dan Islam)

Judul buku      : Filsafat Ilmu (Perspektif Barat dan Islam)
Pengarang       : DR. Adian Husaini, et. al.
Tebal buku      : 292 (tidak termasuk halaman pendahuluan)
Penerbit           : Gema Insani
Buku yang disusun oleh pak Adian Husaini ini sejatinya kumpulan artikel-artikel yang dari beberapa tokoh pemikiran Islam yang menjadi rujukan para intelek-intelek muslim Indonesia. Pada buku yang satu ini secara khusus dibahas tentang asal muasal dari senuah Ilmu. Menjelaskan perjalanan ilmu hingga menjadi seperti sekarang ini.
Ilmu pengetahuan adalah suatu yang mutlak dan harus dimiliki orang untuk bisa mengrmbangkan kemampuannya dalam banyak aspek kehidupan  Dalam perspektif barat, barat sudah banyak membuat ilmu pengetahuan yang penting dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Dalam pandangan Syed Muhammad Naquib Al-latas pengetahuan barat sudah merusak ilmu pengetahuan secara mendasar. Ilmu pengetahuan Barat dibuat berdasarkan tradisi dengan landasan filosofisnya yang merusak dasar penurunan ilmu pengetahuan yaitu dari wahyu tuhan. Pengetahuan Barat hanya didasarkan oleh rasionalitas pemikiran manusia dan sangat mengesampaikan aspek wahyu di dalamnya.
Sejatinya dalam Islam terdapat rasionalitas dalam berpikir. Namun, dalam menggunakan kapasitas dalam perspektif Islam tidak memisahkan antara rasional dan penurunan wahyu, itulah yang disebut filsafat Islam sekaligus yang membedakan dengan filsafat Barat.
Dalam ilmu filsafat terdapat secara khusus cabangnya yang mempelajari tentang ilmu pengetahuan yaitu epistemologi. Dalam Islam tentunya epistemogi juga dipelajari secara detail terkait dengan penurunan perdana sampai tataran pembahasan detailnya. Dalam perspektif Islam ilmu diprioritaskan untuk dikuasai. Hal ini terlihat ketika wahyu pertama-tama turun. Wahyu pertama ini menjelaskan tentang urgensi ilmu pengetahuan untuk memperbaiki kelayakan hidup manusia, melalui baca tulis. Dari surat Al-‘alaq sampai surat  Al-Qalam yang merupakan wahyu yang pertama-tama turun membahas tentang pentingnya pengetahuan.
Ilmu dalam Islam itu adalah sebuah himbauan, petunjuk, dan larangan oleh karena itu ilmu dalam Islam sudah sangat komprehensif. Menuntut ilmu agama dalam Islam adalah fardhu ‘ain yang harus dilakukan setiap individu. Tujuannya adalah untuk membentuk pribadi-pribadi yang semakin taat ketika bertambah ilmunya. Hal ini juga relevan dengan kenyataan yang terjadi sekarang yaitu ketika seseorang itu mempelajari ilmu lain selain ilmu agama, ilmu pengetahuan misalnya, itu akan menjauhkan dari Allah.  Hal itu berbanding terbalik dengan tujuan ilmu yang seharusnya.
Load disqus comments

0 komentar