Pondok adalah lembaga pendidikan yang bukan hanya mengajarkan
akademis, namun juga mendidik mental dan akhlaq. Gontor, sebuah nama yang
banyak dikenal orang dan lebih familiar daripada Darussalam. Namun hakikatnya
nama resmi Gontor adalah Darussalam, kampung nan damai. Karna pendiri pondok
bercita-cita agar pondok ini akan selalu menjadi kampung halaman yang penuh kedamaian
bagai surga yang selalu dirindukan setiap orang.
Gontor bukanlah pondok milik perorangan. Namun Gontor adalah sebuah
pondok yang diwakafkan untuk umat, berdiri diatas dan untuk semua golongan.
Maka ia patut untuk dibela, dibantu dan diperjuangkan.
Kini dunia telah melangkah menuju kemodernan, ditandai dengan
perkembangan seluruh fasilitas dan media yang semakin mempermudah segala urusan
manusia untuk meraih dunia. Namun apalah arti modern, jika kita belum mampu
mencetak generasi penerus yang cerdas nan berakhlaq.
Generasi kita telah banyak yang mampu mewarisi secara materi, namun
tak banyak dari generasi kita yang mewarisi dan mengestafetkan nilai luhur.
Maka Gontor yang kini sedang melangkah menuju usia satu abad, terus berjuang
demi mengestafetkan nilai-nilai perjuangan untuk kemuliaan umat. Berusaha untuk
tetap hidup demi mencetak kader pemimpin, mencerdaskan dunia.
Peringatan
90 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor, bukanlah sebuah ajang mencari gengsi
di hadapan dunia. Namun ia adalah bentuk suatu kesyukuran. Kesyukuran atas
perjuangan Gontor selama 90 tahun dalam dunia pendidikan, dan mewarnai bangsa
nasional bahkan internasional dengan banyaknya alumni yang telah berhasil
mengabdi di berbagai bidang kehidupan.
Peringatan ini bukan hanya sebuah kesyukuran, namun ia adalah
sebuah jihad, perjuangan dan proses pendidikan. Ia juga merupakan sebuah
dakwah, bahwa kemodernan bukan hanya sekedar memakai jas dan bersekolah
digedung mewah, namun modern itu dalam hal sistem, cara berfikir, bekerja dan
berbuat. Kemodernan adalah bagaimana kita mendidik generasi penerus untuk
berjiwa besar, bermental, berakhlaq dan ikhlas dalam berjuang.
Peringatan ini membawa kita untuk menelusuri besarnya perjuangan bapak trimurti dimasalalu
dan mengajarkan kita arti sebuah keikhlasan demi sebuah perjuangan. Bagaimana
beliau mengorbankan seluruh hartanya untuk merintis pondok ini, bahkan
mengorbankan nyawanya agar pondok ini tetap bertahan. Jiwa ikhlas dan
pengorbananlah yang menjadikan pondok ini semakin besar. Hingga kini semua yang
hidup di Gontor selalu berjuang untuk semakin membesarkan pondok, didasari oleh
cita-cita mulia trimurti untuk menciptakan 1000 Gontor didunia. Seperti yang
pernah disampaikan oleh bapak pimpinan, “Saat kita membesarkan pondok, maka
kita juga akan besar. Namun saat kita hanya membesarkan diri kita, maka kita
tak akan pernah besar bahkan pondok juga tidak akan besar.”
Dari peringatan 90 tahun ini,
Gontor terus berusaha untuk mengembangkan diri dan berinovasi untuk
bersiap dalam menghadapi tantangan dan dinamika zaman dengan nilai-nilai
pendidikan dan pemikiran modern yang selama ini menjadi unggulannya.
__________________________________
Artikel ( Nurul Laili Ahmadah / PBA 5 )
0 komentar