Sabtu, 17 September 2016

Motivasi Karena Allah, dan Untuk Allah

Allah tidak akan langsung berkata “Iya” atau menjawab doa seketika kita berdoa, hal itu tentu akan membuat kita sebagai hambanya berpikir “kenapa seperti itu ?”. Hal itu tidak lain karena Allah ingin melihat kesungguhan kita selain berdoa. Manusia khususnya umat Islam Harus berikthiar (berusaha), disamping berdoa dan bertawakkal (berserah diri). 

Doa, ikhtiar dan tawakkal merupakan rangkaian proses manusia dalan menggapai sesuatu. Proses pertama yaitu doa. Doa adalah meminta segala sesuatu kepada Sang Maha Kuasa dengan ritual dan syarat tertentu. Dalam Islam, doa berarti meminta segala sesuatu kepada Allah SWT dengan menengadahkan tangan ke atas sambil mengatakan dengan zahir (jelas) maupun Shir (berbisik). Doa juga merupakan langkah awal untuk menanamkan niat atau meminta petunjuk dan pertolongan atas permasalahan yang ada.
Kedua adalah ikhtiar. Ikhtiar atau usaha merupakan peruses kedua setelah berdoa, kita sebagai Umat Islam tidak hanya diperuntukkan meminta saja, tetapi berusaha untuk mendapatkan dan mengejar doa tersebut. Karena bisa saja Allah SWT sudah memberikan jawaban atas Doa kita, dan tinggal kita saja yang berusaha mencari dan mendapatkan itu. Ketiga adalah Tawakkal atau berserah diri. Disamping kita berdoa dan meminta kepada Allah SWT. Kita juga diharuskan tidak terobsesi dengan hal itu, tidak terlalu mengejar apa yang kita minta. Kita hanya bisa berserah diri kepada Allah SWT sebagai bukti diri kita bahwasanya bersabar dan berterimakasih atas segala keadaan yang diberikan oleh Allah SWT. 

Oleh karena itu doa, ikhtiar dan tawakkal merupakan komponen penting dalam menunjukkan tekad kita untuk meminta kepada Allah SWT. Dan juga “Tidak semua yang kita minta itu baik menurut Allah, dan semua yang baik menurut Allah sudah pasti baik menurut kita.” Dan satu hal yang pasti, Allah pasti memberikan yang terbaik kepada kita tergantung dari sejauh dan sebaik mana proses kita untuk menggapainya. Dan ini adalah beberapa hal penting untuk mengetahui cara serta kunci dalam kehidupan yang sukses itu. 

1. Kesungguhan akan mencapai keberhasilan
“Innama ‘amalubinniat wa innama likullimriin” Sesungguhnya niat itu tergantung pada perbuatan. Hadist diatas merupakan hadist pembuka dalam buku Khitabushohih al- muslim dan -Khitabus shohih al-Buchari. Hadist ini menjadi sangat istimewa karena memberikan makna yang dalam dan Crucial dalam kehidupan kita. Proses dalam menggapai tujuan memerlukan kesungguhan, yaitu tekad, niat yang kuat dan usaha maksimal. Kesungguhan akan mencapai keberhasilan, karena kesungguhan merupakan kunci akan keberhasilan itu sendiri.
Dalam mencapai kesungguhan, tidak diutamakan bakat, namun adalah istiqomah dalam berbuat. Istiqomah adalah perbuatan yang dilakuan continiusly atau bersambung. Perbuatan yang istiqomah akan membawa kita kepada kesungguhan dan memperlihatkan tekad kita kita kepada Allah SWT.

2. Masalah adalah pelangi
 Masalah adalah pelangi. Kenapa begitu ? Karena dengan adanya masalah kita akan lebih menikmati hidup. Kenapa bisa ? Karena masalah atau cobaan yang diberikan oleh Allah SWT bertujuan untuk melihat sampai dimanakah ketakwaan hambaNya. Dan masalah jika ditinjau dari sudut pandang yang berbeda, memiliki sejuta manfaat bagi kita manusia. Yaitu, untuk melebihi dan melatih kemampuan kita. Seperti surviving, analiyis, dan how to struggle. .dengan mengatasi masalah, berarti kita telah melampui diri kita yang sebelumnya. dan jangan pula takut akan gagal atau tidak mampu, Karena seperti yang dijelaskan tadi, Allah SWT tidak akan memberikan cobaan atau masalah yang melebihi dari kemampuan kita. Dengan adanya masalah, hidup akan berasa lebih berwarna. Karena itu, “masalah layaknya hujan yang akan memberikan pelangi sesudahnya”

3. Tidak ada kata sulit, Allah tidak akan memberikan sesuti yang tidak bisa dihadapi oleh hambaNya
Sulit merupakan kata yang sudah menjadi paradigma seluruh masyarakat. Kata singkat namun memiliki arti dan efek besar ini sering digunakan untuk hal yang dianggap “tidak mungkin” atau “mustahil” ini merupakan kata pesimis atau menyerah. seseorang berkata “sulit” jika dia sudah menganggap dirinya tidak mampu. Padahal sudah dijelaskan bahwa Allah tidak akan memerikan suatu permasalahan atau cobaan yang diluar kemampuan kita. Kita menganggap itu sulit, karena kita menganggapnya begitu. Padahal tidak, berpikir optimis itu sangat diperlukan. Dan perkerjaan atau permasalahan sekecil apapun akan sulit jika berpikir begitu. Maka berpikirlah sepositif mungkin karena Allah tidak akan memberikan sesuatu diluar batas kemampuan hambaNya.

4. Rintangan akan selalu hadir dan akan semakin berat

 Masalah atau rintangan akan selalu hadir di kehidupan siapapun. Setiap kita melewati satu rintangan akan selalu ada rintangan lainnya dan akan semakin berat. Oleh karena itu akan ada saatnya dimana kita akan terjatuh atau gagal untuk melewatinya. Namun jangan khawatir ataupun takut. Jatuh atau gagal sudah merupakan hal yang sangat wajar terjadi, bahkan merupakan salah satu kunci kesuksesan itu sendiri. Namun berbeda halnya jika terus menerus terjatuh. Hal itu sudah menjadi kegagalan dalam arti “menyerah” akan keadaan. Manusia harus terus berusaha berkembang melewati batas kemampuan dirinya dari sebelumnya. Jika tidak berkembang, manusia akan diam ditempat dan hal itu lebih buruk daripada kematian.

5. Berlarut dalam kesedihan
Kesedihan merupakan salah satu hal yang pasti kita dapatkan dan rasakan pada kehidupan kita. Sama halnya dengan adanya baik karena adanya buruk, kaya dan miskin, hitam dan putih. Begitu juga dengan kebahagian dan kesedihan. Seperti yang dijelaskan tadi. Kesedihan ada karena adanya stimulus (penyebab), seperti gagal dan kehilangan. Hal itu sudah manusiawi, namun akan menjadi masalah jika kita berlarut dalam kesedihan itu. Jika kita berlarut dalam hal yang sama, berarti kita menolak untuk move on atau maju akan diri kita. Itu akan mengikat kemampuan kita untuk  berkembang dan melihat kehidupan dalam warna abu-abu. Maka, janganlah berlarut dalam kesedihan karena hal itu akan tidak akan meyelesaikan masalah yang ada. Tetaplah melihat kedepan, jangan terus melihat kebelakang. Seperti yang dikatakan oleh orang bijak “kemarin adalah pelajaran, hari ini adalah perjuangan, dan besok adalah harapan”. Karena hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan besok lebih baik dari hari ini.

6. do not regret it, but repair it
“Penyesalan selalu datang belakangan.” Hal itu sangat sering kita dengar, seperti penyesalan pasti akan ada. Hal itu memang ada benarnya, tetapi banyak juga salahnya. Penyesalan ada untuk memperbaiki diri kita. Namun dewasa ini, itu menjadi suatu hal yang tidak harus diperbaiki. Dalam Islam, kita harus menyesali dosa-dosa yang sudah kita perbuat, namun penyesalannya dikatakan lewat hati kepada Allah SWT. Tidak disebutkan kepada orang-orang, karena hal itu akan menyebabkan kemudharatan. Kemudharatan yang menyebabkan diri kita tidak bersyukur dan menerima atas apa yang sudah terjadi oleh kita atau biasa disebut takdir. Hal seperti itu akan menyebabkan kita untuk minder bahkan menggerutu atas hal itu. Perbuatan semacam itu tidak pantas untuk dilakukan. Namun berbeda jika kita menceritakan penyesalan kita kepada orang lain dengan tujuan, agar kita mendapat solusi akan hal itu. Contohnya bertanya kepada Psikolog, Ustadz, dan orang pinter yang terpercaya lainnya. Kita hanya takut untuk menerima kenyataan, karena tidak sejalan dengan apa yang kita pikirkan. Hal yang paling mudah untuk diambil adalah lari atas kenyataan. Namun harus dikatakan. Kenyataan akan selalu mengejar kita sejauh manapun kita berlari.  Karena kita hidup dalam kenyataan. Oleh karena itu, hadapi kenyataan itu dengan menerima keadaan kita, kekurangan kita, kegagalan kita. Lalu perbaiki kesalahan itu dengan kerja keras.

Kesimpulan
Setiap orang memiliki cara pandang dan mottonya yang unik. Namun motto itu akan bermasalah jika kita sudah berhenti bermimpi. Bermimpi merupakan bentuk lain dari motto kita untuk menuntun kepada satu tujuan. Yaitu, Hidup dalam impian. Dan untuk mencapainya ialah jangan lupa berdoa karena Allah akan membantu dan melindungi kita dalam meraih itu, dan jangan lupa pula berikhtiar, karena mimpi tidak datang seperti apel yang jatuh dari pohon. Dan terakhir jangan lupa bertawakkal agar membersihkan niat dan hati kita untuk terus beribadah kepada Allah. Karena Dialah kita dapat menjadi bagaimana kita sekarang dan karenaNyalah kita ada. Dan “segala sesuatu itu ada karena adanya proses, dan proses tidak akan membohongi hasil”. 
Sorce : Ikhsan (Mhs HI 3)
Load disqus comments

0 komentar